Suaranet.com – Saat melakukan kunjungan lapangan pada awal tahun 2023, terdeteksi bahwa distribusi kartu tani terlihat tidak siap. Hal ini disampaikan oleh Wasito Sumaryono selaku Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (9/01/2023).
Padahal, berdasarkan instruksi Menteri Pertanian, penebusan yang berhubungan dengan program yang bersubsidi sudah harus menggunakan kartu tani.
Anggota legislatif provinsi Gorontalo ini menyebutkan distribusi kartu tani di seluruh provinsi Gorontalo baru mencapai sekitar 8 persen. Sehingganya, ia menilai poin tersebut belum sesuai dengan rencana yang ingin dicapai.
“Melalui rapat ini, kami memastikan apakah kartu tani sudah bisa dipastikan atau belum. Ternyata distribusinya di seluruh provinsi Gorontalo baru mencapai 8 persen. Bahkan, tadi saya juga menilai bahwa ini baru mencapai di angka 6 persen,” Kata Wasito.
Menurutnya, persentase di bawah 10 persen akan beresiko dan tentunya berdampak pada para petani.
“Karena petani yang sudah tercatat di program kartu tani itu, mereka sudah dilarang untuk menebus pupuk bersubsidi. Tidak boleh lagi. Namanya sudah tidak muncul lagi. Sehingganya, jika namanya sudah tidak muncul atau tidak berfungsi maka petani tersebut belum bisa menebus pupuk. Maka, ini sangat berbahaya dan merugikan petani,” Ucapnya.
Penulis : Elma Wijaya