Puluhan petani tebu lakukan aksi damai di depan kantor P.T PG Gorontalo, Desa Gandaria, Kec. Tolangohula, Kab. Gorontalo (31/01/2023)
Aksi damai tersebut terpaksa dilakukan oleh para petani karena P.T PG Gorontalo dianggap tak serius dalam upaya merealisasikan hasil musyawarah yang sebelumnya pernah dilakukan
Sebelumnya para petani yang diwakili oleh APTR (Asosiasi Petani Tebu Rakyat) telah melakukan musyawarah terkait penyesuaian harga tebu di provinsi Gorontalo.
Musyawarah terkait penyesuaian harga tebu telah ditempuh oleh APTR sebanyak 2 (dua) kali, namun pihak PT PG Gorontalo tidak serius dalam merealisasikan hasil musyawarah tersebut.
Dalam 2 (dua) kali musyawarah tersebut, APTR meminta untuk PT PG Gorontalo segera menyesuaikan harga tebu, dengan tetap melibatkan petani dalam penentuan harga tebu.
Alih-alih menjunjung hasil rapat, pihak PT PG Gorontalo malah menaikkan harga sepihak tanpa melibatkan petani dalam penetapannya.
“Mereka ini ngawur, hasil musyawarah minta penyesuaian harga, tapi tiba-tiba mereka naikkan harga tanpa musyawarah dulu dengan petani, kami butuhnya naik berapa kan belum dibicarakan” jelas salah satu masa aksi yang tidak ingin disebut namanya.
Masa aksi dengan tegas meminta pihak PT PG Gorontalo untuk sama-sama merumuskan penetapan harga tebu.
Namun demikian tak ada aksi anarkis yang dilakukan oleh masa aksi dalam aksi yang berlangsung hingga petang tersebut.