Gorontalo, SUARANET || Kian hari, kian terasa kemeriahan event pemilihan Putra-Putri Islam Berprestasi (PPIB) 2023, tingkat kota Gorontalo.
Selain nuansa persaingan yang semakin ketat, kegiatan yang digagas oleh anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea ini, semakin dipadati penonton.
Tidak hanya dari kalangan masyarakat umum, PPIB ke-7 ini, silih berganti dihadiri sejumlah tokoh-tokoh penting Provinsi Gorontalo.
Jika malam-malam sebelumnya dihadiri oleh pejabat gubernur Gorontalo dan tokoh-tokoh politik, malam ketiga perlombaan kali ini (11/03), dihadiri oleh Qodhi Kota Gorontalo, Kiai Haji Rasyid Kamaru.

“Secara pribadi, saya sangat mendukung kegiatan ini. Saya juga sangat mengapresiasi semangat dan upaya bapak Adhan Dambea dalam meng-siarkan agama Islam, melalui kegiatan positif seperti ini.” buka K.H. Rasyid Kamaru, dalam wawancara. (11/03/23)
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekedar lomba biasa, melainkan menjadi bagian syiar agama Islam. Apalagi pelaksanaannya dilakukan oleh siswa siswi sekolah, memiliki nilai tersendiri baginya.
“Dalam meng-siarkan nilai-nilai Islam, bisa dengan berbagai macam cara, termasuk kegiatan PPIB ini. Apalagi pelaksanaannya, dilakukan oleh anak-anak usia sekolah, tentu saja memiliki nilai plus tersendiri.” ucapnya.
Dari kegiatan ini, Hakim syariat islam Kota Gorontalo ini berharap, dapat melahirkan kader-kader islam masa depan, yang dapat menciptakan keamanan dan kenyaman Provinsi Gorontalo, melalui siar-siar islam yang santun.

“Khususnya kerukunan dalam beragama, kita berharap, generasi muda kita kedepan, dapat menjalin hubungan silaturahmi yang baik antar sesama umat islam, maupun antar agama yang lain, sehingga terciptalah kedamaian.” harapnya.
Dalam mencapai harapan ini, K.H Rasyid Kamaru menginginkan program-program sejenis PPIB, dapat lebih menonjol dan dikembangkan di Provinsi Gorontalo.
“Sudah barang tentu, dalam mencapai harapan ini, harus ada dukungan dari seluruh elemen, termasuk pemerintah daerah,” ujar K.H Rasyid.
“Olehnya, saya berharap, pemerintah daerah dapat terus mendorong dan mendukung penuh kegiatan-kegiatan seperti ini. Sehingga nilai-nilai falsafah Gorontalo, “adat bersendikan sara’, sara’bersendikan Kitabullah”, dapat benar-benar terwujud.” sambungnya.