Gorontalo, suaranet.com || Babak Grand Final Pemilihan Putra-Putri Islam Berprestasi 2023 di Gorontalo, meninggalkan sebuah kisah menarik, yang dapat menjadi inspirasi bagi setiap orang.
Pengalaman itu berangkat dari sikap profesional seorang Romi Isa, yang memilih mundur dari jabatan sebagai ketua dewan hakim, usai mengetahui putranya, maju sebagai finalis PPIB 2023.
“Sebenarnya kami sudah katakan sama beliau untuk tidak usah mundur. Tapi beliau tetap dengan pendiriannya, untuk tidak lagi terlibat dalam penilaian dibabak Grand final, malam ini.” ungkap Beby Sintia Dewi Banteng. (17/03/23)
Kemunduran Romi Isa dari jabatan ketua dewan hakim, menurut Beby, merupakan langkah inisiatifnya, untuk menghindari spekulasi masyarakat dan orang tua peserta lain, tentang proses penilaian.

“Pak Romi takut, jika posisinya sebagai ketua dewan hakim, mempengaruhi penilaian terhadap anaknya.” Jelas Beby.
“Bahkan beliau lebih khawatir lagi, jika posisi jabatannya itu, akan menghadirkan asumsi serta pandangan masyarakat dan peserta lain, tentang proses penilaian, jika kemudian anaknya menjadi pemenang.” sambungnya.
Oleh sebab itu, kata Beby, Romi Isa memilih untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua dewan hakim.
Keputusan mundurnya Romi ini mendapatkan apresiasi dari Pembina PPIB Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea. Menurutnya, keputusan Romi, merupakan bentuk profesionalisme baik sebagai seorang dewan hakim, maupun seorang ayah.

“Jika anaknya tampil kurang sempurna, mungkin mudah untuk memberikan penilaian. Tapi, kalau misalnya, anaknya tampil bagus dan sempurna, dan dia memberi nilai bagus, atau bahkan membawa kemenangan, tentu ini akan memunculkan berbagai persepsi liar ditengah masyarakat.” ucap Adhan Dambea.
“Sementara, profesionalisme pak Romi sebagai seorang ayah adalah, dirinya percaya anaknya akan tampil bagus malam ini. Olehnya untuk mengindari asumsi liar tadi, dia memilih mengundurkan diri.” sambung anggota DPRD Provinsi Gorontalo ini.
Oleh sebab itu, Adhan sangat memuji keputusan Romi Isa tersebut. Bahkan dirinya tidak ragu mengatakan, jika sikap yang ditunjukan Romi, patut menjadi contoh bagi baginya dan orang lain.
“Kami hargai keputusan pak Romi. Untuk menghindari kecurangan akibat naluri seorang ayah, dirinya memilih mundur. Ini patut menjadi teladan bagi kita semua.” pungkasnya. ****