Suaranet.com, Gorontalo- Video viral antara guru dan siswa yang sempat heboh beberapa waktu lalu menjadi sorotan publik. Banyak masyarakat maupun tokoh terkemuka yang angkat bicara terkait hal tersebut. Sama halnya seperti anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Umar Karim yang menyayangkan pihak korban (siswa) yang dikeluarkan dari sekolah.
Umar menyatakan bahwa dirinya tidak membenarkan terkait perbuatan yang dilakukan oleh korban, namun ia menyayangkan pihak sekolah yang mengambil keputusan tanpa memikirkan masa depan korban.
“”Saya menyerukan, pertama, kalau salah ya salah. Tapi kita harus menjaga masa depan anak-anak, terutama yang masih sekolah. Mereka harus menyelesaikan studi,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan solusi pemindahan siswa ke sekolah lain, bukan dikeluarkan secara mutlak, agar pendidikan anak tetap berlanjut.
“Boleh dia dikeluarkan dalam tanda kutip, dipindah ke sekolah lain, karena ini soal masa depannya. Kita harus melindungi anak-anak,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tindakan pemindahan bukanlah hukuman akhir, melainkan langkah untuk memastikan anak tetap mendapatkan akses pendidikan.
“Perbuatannya memang tercela, tapi itu terpisah dari kewajiban kita untuk melindungi anak itu. Kepala sekolah juga mendukung agar anak ini bisa sekolah lagi, jadi bukan dikeluarkan sepenuhnya,” jelasnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pendampingan psikologis bagi anak-anak yang terlibat dalam situasi seperti ini, agar mereka dapat pulih dan melanjutkan pendidikan dengan baik.