Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahKab.Gorontalo

Gunakan Bunggo Sebagai Penanda Detik-Detik Proklamasi

×

Gunakan Bunggo Sebagai Penanda Detik-Detik Proklamasi

Sebarkan artikel ini
permainan tradisional bunggo(Foto/Suaranet.com)

SUARANET.COM, Kab.Gorontalo – Upacara peringatan detik-detik Proklamasi HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, kali ini menyuguhkan sesuatu yang istimewa. Pasalnya selain prosesi yang tampak biasa, upacara ini menarik perhatian dengan penggunaan bunggo, alat tradisional Gorontalo, sebagai penanda detik-detik Proklamasi.

Bunggo, yang terbuat dari bambu dan menghasilkan suara mirip dentuman meriam, dipilih untuk menggantikan bunyi meriam yang biasa digunakan di Istana Negara. Keputusan ini diambil untuk menambah nuansa lokal dalam perayaan tahun ini.

Example 325x300

Camat Dungaliyo, Muhammad Ronal Ismail S.STP, menjelaskan, Penggunaan bunggo adalah bagian dari konsep perayaan HUT RI yang mengedepankan kearifan lokal.

“Bunggo dikenal sebagai alat tradisional zaman perjuangan melawan Belanda, memberikan makna mendalam bagi masyarakat setempat dan bunggo tidak hanya simbol keberanian masa lalu tetapi juga mengingatkan kita tentang kekayaan budaya lokal yang perlu dilestarikan.” Kata Ronal.

Dengan memadukan elemen tradisional dan upacara kenegaraan, perayaan kali ini memberikan warna tersendiri pada peringatan kemerdekaan.

Upacara yang digelar di Lapangan Dungaliyo ini tidak hanya menghadirkan keunikan dari bunggo. Bendera Merah Putih yang dikibarkan juga memiliki cerita tersendiri, dimana bendera tersebut merupakan hasil jahitan tangan Kepala Sekolah SDN Tiga Dungaliyo, Daud S. Napu. Sementara pembacaan teks proklamasi lebih istimewa dengan penampilan mantan Camat Dungaliyo, Latif Suparman, yang merupakan camat pertama di kecamatan tersebut.

Pasukan pengibar bendera yang bertugas berasal dari SMP Satu Dungaliyo, dengan Serda Ishak Nur dari Koramil 13-15-03 Tabongo, Kodim 13-15, bertindak sebagai komandan upacara. Upacara ini dihadiri oleh para siswa SD, SMP, SMA, serta seluruh kepala desa se-Kecamatan Dungaliyo, menambah suasana khidmat dan semarak kemerdekaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *