Suaranet.com, Gorontalo – Ajang pencarian bakat Miss Trans Queen Gorontalo 2024 yang melibatkan para transgender dari Provinsi Gorontalo baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial, terutama di Facebook.
Acara tersebut menuai banyak reaksi dari masyarakat, termasuk organisasi mahasiswa, yang menolak keras keberadaan LGBT di Gorontalo, yang dikenal dengan julukan Kota Serambi Madinah.
Penolakan tersebut semakin jelas dengan beredarnya flayer yang tersebar di media sosial. Flayer tersebut berisi seruan kepada Penjabat (PJ) Gubernur Gorontalo untuk menolak kegiatan Miss Trans Queen. Di dalamnya tertulis pesan tegas Tolak LGBT, yang merepresentasikan suara masyarakat yang berharap agar acara tersebut tidak diizinkan berlangsung di daerah mereka.
Melalui kampanye di media sosial, masyarakat berharap PJ Gubernur Gorontalo akan mendengarkan aspirasi mereka dan mengambil langkah untuk membatalkan kegiatan tersebut.
Aksi penolakan ini diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan terkait komunitas LGBT di Gorontalo.