Tradisi Malam Qunut, Ratusan Warga Berburu Pisang Dan Kacang

Suaranet.com, Kab. Gorontalo – Selain tradisi “Koko’o”, masyarakat Gorontalo juga memiliki berbagai tradisi unik yang digelar setiap bulan Ramadan. Salah satunya adalah tradisi Malam Qunut, yang dilaksanakan oleh warga di Desa Payunga, Kecamatan Batudaa, dimana ratusan warga berbondong-bondong datang ke lokasi acara, berburu pisang dan kacang yang dijajakan oleh para pedagang.

Tradisi ini menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu, karena selain untuk memperingati pertengahan bulan Ramadan, acara ini juga melambangkan filosofi kebersamaan dan persatuan masyarakat Gorontalo.

Setelah melaksanakan shalat Tarawih, warga bersama-sama menikmati pisang dan kacang yang dibagikan. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan warga dari sekitar Gorontalo, tetapi juga menarik minat para pengunjung dari luar daerah.

Janur, seorang warga yang datang dari Sulawesi Utara dan baru pertama kali merayakan tradisi Malam Qunut di Gorontalo, mengungkapkan kekagumannya.

“Saya sangat terkesan melihat betapa ramainya warga yang datang dan bersemangat berburu pisang dan kacang. Ini sangat unik dan penuh makna,” ungkapnya dengan penuh antusias.

Syamsudin Mohamad, seorang tokoh adat setempat, mengatakan bahwa tradisi ini semakin kuat dari tahun ke tahun. “Malam Qunut kini menjadi simbol kebersamaan dan persatuan bagi masyarakat Gorontalo. Ini adalah momen untuk mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan,” ujarnya.

Malam Qunut tidak hanya menjadi acara keagamaan, tetapi juga bagian dari budaya yang mengikat warga Gorontalo, baik yang berada di daerah maupun yang merantau ke luar daerah.