Suaranet.com, Limboto – Tertundanya pembayaran tunjangan khusus selama empat bulan terakhir di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Limutu diklarifikasi langsung Direktur Utama, Tomy Hendra Said. Ia memastikan bahwa tunjangan tersebut tetap akan dibayarkan, namun menunggu kondisi keuangan perusahaan kembali stabil.
Tunjangan ini, yang berbeda dari gaji pokok dan tunjangan melekat, diketahui belum cair sejak awal tahun, dan menjadi beban tersendiri bagi 157 pegawai di lingkungan perusahaan.
Ditemui di ruang kerjanya, Tomy menjelaskan bahwa kendala utama adalah tidak tercapainya target pendapatan perusahaan selama empat bulan terakhir.
“Pendapatan perusahaan saat ini hanya cukup untuk membiayai operasional, gaji pokok, dan tunjangan melekat. Untuk tunjangan khusus, akan kami bayarkan jika keuangan sudah mulai stabil,” ujarnya.
Namun ada kabar baik. Ia mengungkapkan bahwa tunjangan untuk bulan Maret sudah dibayarkan pada Juni lalu, karena pendapatan pada bulan tersebut berhasil melampaui target. Artinya, tunjangan yang masih tertunda kini tersisa untuk bulan April, Mei, dan Juni.
Tomy menegaskan bahwa kondisi ini dirasakan oleh seluruh pegawai tanpa terkecuali, termasuk dirinya sendiri.
“Kami semua merasakannya. Tapi kami tetap berkomitmen, jika pendapatan membaik, maka hak-hak pegawai akan segera kami penuhi,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa persoalan tunjangan ini tidak berdampak pada pelayanan kepada pelanggan. Distribusi air bersih tetap berjalan normal dan seluruh pegawai terus didorong untuk meningkatkan kinerja agar target perusahaan tercapai.
“Saya minta seluruh pegawai tetap semangat, karena ketika target tercapai, semua tunjangan akan bisa dibayarkan,” tambahnya.
Kondisi keuangan yang belum ideal memang menjadi tantangan tersendiri bagi Perumda Tirta Limutu. Namun dengan komitmen transparansi dan komunikasi yang dibangun manajemen, diharapkan persoalan ini bisa segera menemukan jalan keluar.