Suaranet.com, Kota Gorontalo – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Kota Gorontalo meroket tajam pada triwulan II tahun 2025, yakni 6,16 persen.
Kenaikan angka ini tidak disangka sejumlah kalangan. Sebab, pada tahun 2025, perekonomian ibu kota dari Provinsi Gorontalo ini, diproyeksikan hanya akan ada di angka 4,47 persen, sehubungan adanya kebijakan efisiensi anggaran ditambah lagi pemerintah daerah harus menutupi hutang pinjaman dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) miliaran rupiah tiap bulannya.
Namun, dengan kreativitas Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea tingkat kepercayaan dan keyakinan pengusaha
meningkat untuk menjalankan aktivitas usaha mereka di Kota Gorontalo.
Buktinya, berdasarkan data BPS, ekonomi tumbuh di triwulan ke II bersumber dari sektor tersier, yakni perdagangan, hotel, restoran dan jasa.
Selain dari sektor tersier, peningkatan ekonomi di Kota Gorontalo juga dipengaruhi dengan penerapan kebijakan efisiensi anggaran yang tepat sasaran, serta meningkatkan produktivitas karena belanja pemerintah jadi lebih fokus ke program prioritas.
Yang lebih menarik lagi, pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2025 melampaui target yang dipatok dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2030, yakni 5,30 persen.
“Target perekonomian kita di RPJMD tahun 2030, angkanya 5,30,” ungkap Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Kota Gorontalo, Meydi N. Silangen.
Wanita yang akrab disapa Novi ini, mengaku optimis perekonomian Kota Gorontalo terus mengalami kenaikan seiring makin tingginya aktivitas perekonomian di Jalan Nani Wartabone dan Jalan Madura.