Suaranet.com, Kota Gorontalo – Badan Takmirul Masjid Hunto Sultan Amai bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sultan Amai Perpustakaan Iqra menggelar diskusi rutin bertajuk “Tafakur”, Sabtu (4/10/2025).
Forum kajian ini mengusung tema “Urgensi Percepatan Penataan Kawasan Cagar Budaya Masjid Bersejarah Sultan Amai: Di Antara Harapan dan Realita Kota Gorontalo yang Religius dan Mandiri”.
Diskusi yang berlangsung hangat ini menjadi bentuk tindak lanjut dari usulan Tim 9, yang sebelumnya telah direkomendasikan oleh Komisi I DPRD Kota Gorontalo.
“Diskusi ini adalah bentuk pengingat dan penguat bahwa pemerintah Kota Gorontalo wajib menindaklanjuti usulan Tim 9,” tegas Rauf Nagaring Selaku ketua Tim 9.
Dikatakannya ini bukan sekadar warisan arsitektur, tapi simbol sejarah dan spiritual masyarakat Gorontalo. Penataan ini akan berdampak besar, termasuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” lanjutnya.
Dukungan juga datang dari Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Gorontalo, Muchlis S Huntua. Ia menyatakan komitmen penuh mendukung program pengembangan kawasan religius Masjid Hunto Sultan Amai.
“Kami siap bersinergi untuk menjadikan kawasan ini sebagai ikon religius dan kebudayaan Islam di Gorontalo,” ujarnya.
Dengan semangat kolektif ini, para pihak berharap pemerintah daerah baik kota maupun provinsi, segera menunjukkan keberpihakan dalam bentuk kebijakan konkret untuk mempercepat realisasi penataan kawasan Masjid Sultan Amai sebagai situs cagar budaya yang hidup dan berkembang.