Suaranet.com, Limboto – Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, mengunjungi anak-anak korban bencana pohon tumbang di SMP Negeri 1 Tilango yang saat ini menjalani pendampingan dan terapi di Puskesmas Tilango, Senin (08/09/2025).
Kunjungan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kadis Sosial, Kadis Kesehatan, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Camat Tilango, serta unsur terkait lainnya.
Dalam kunjungan itu, Bupati Sofyan Puhi menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan penuh, baik dalam perbaikan sarana pendidikan maupun pemulihan psikologis anak-anak yang menjadi korban.
“Hari ini kami meninjau anak-anak yang tertimpa pohon di Puskesmas Tilango, karena ada pendampingan atau terapi khusus bagi mereka. Ada dua hal yang akan kami lakukan. Pertama, memperbaiki kembali kelas yang rusak, yang saat ini sementara dihitung oleh PU dan dalam waktu dekat segera dikerjakan. Kedua, pendampingan psikologis bagi anak-anak korban, karena pemulihannya tentu berbeda dengan gedung. Jika bangunan cepat diperbaiki, maka pemulihan anak-anak ini butuh waktu dan perhatian lebih,” jelas Sofyan Puhi.
Bupati juga menambahkan bahwa usia anak-anak yang sedang berada pada fase emas tidak boleh terganggu akibat trauma bencana. Oleh karena itu, pendampingan medis dan psikologis akan terus diberikan agar perkembangan mereka tetap optimal.
Lebih lanjut, Sofyan Puhi menekankan pentingnya langkah mitigasi bencana di lingkungan sekolah. “Saya sudah perintahkan kepada seluruh sekolah melalui Dinas Pendidikan agar memperhatikan lingkungan sekolahnya. Pohon-pohon yang berpotensi membahayakan harus diantisipasi sejak awal”. Ujar Sofyan Puhi
Bupati Gorontalo juga menambahkan bahwa agar para siswa di bekali dengan pelajaran kesiapsiagaan bencana agar siap menghadapi kondisi darurat.
“Selain itu, pelajaran kesiapsiagaan bencana yang ada di sekolah harus lebih diperkuat agar anak-anak siap menghadapi kondisi darurat. Kami juga mendorong lintas sektor untuk bekerja sama dalam meminimalisir potensi bencana di sekolah,” tegasnya.