Forkot Desak Evaluasi dan Teguran Keras Usai Insiden Ambulans Puskesmas Sipatana

Suaranet.com, Kota Gorontalo — Insiden ambulans Puskesmas Sipatana yang diduga tidak siap menangani pasien kritis saat proses rujukan, memicu sorotan publik.

Kejadian yang viral di berbagai platform media sosial itu menuai beragam reaksi, termasuk dari Ketua Forum Solidaritas Pelajar & Pemuda Kota Gorontalo (Forkot Gorontalo), Agung R. Datau, pada Rabu (19/11/2025).

Agung mengecam lemahnya kesiapan layanan ambulans dan menegaskan bahwa persoalan tersebut tidak bisa hanya dibebankan kepada sopir.

Ia menilai Kepala Puskesmas Sipatana harus diberikan teguran keras oleh Dinas Kesehatan sebagai bentuk akuntabilitas dan pembinaan.

“Dinas harus memberikan teguran keras agar insiden seperti ini tidak terulang lagi, utamanya di seluruh pengelola puskesmas yang ada di wilayah Kota Gorontalo,” tegas pengacara muda itu.

Selain itu, Agung juga meminta agar Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo turut diberikan teguran oleh Wali Kota Adhan Dambea. Dugaan muncul karena pada hari insiden tersebut, kedua sopir ambulans diketahui mengikuti rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional yang diwajibkan bagi seluruh jajaran Dinas Kesehatan.

“Harusnya ada himbauan kepada jajaran untuk mengutamakan pelayanan yang lebih penting bagi masyarakat, terutama pasien rujukan, dan bukan justru mengabaikannya,” ujar Agung.

Publik, aktivis muda, DPRD hingga pemerhati pelayanan publik menyayangkan lemahnya kesiapan fasilitas kesehatan puskesmas sipatana terutama dalam kondisi darurat.

Forkot Kota Gorontalo berharap kasus ini menjadi evaluasi menyeluruh bagi manajemen puskesmas, termasuk kesiapan fasilitas ambulans, SOP rujukan, serta pengawasan dari Dinas Kesehatan.

“Evaluasi menyeluruh menjadi kunci agar insiden serupa tidak kembali terjadi dan kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan tetap terjaga,” pungkas Agung.