Suaranet.com, Gorontalo – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Sun Biki menggelar temu konstituen di desa Ayumolingo, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, pada Kamis (21/11/2024).
Dalam penyampaian, Sun Biki mengajak masyarakat untuk membagikan aspirasi terkait apa yang dibutuh untuk desa mereka. Walaupun belum bisa diwujudkan semuanya, namun aspirasi ini penting untuk perkembangan di desa, khususnya daerah pemilihan (dapil) IV, Kabupaten Gorontalo B.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh aparat desa Ayumolingo, dan masyarakat yang tampak antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Mantan Kepala desa Ayumolingo, Halimin Momiyo menyampaikan bahwa selama ia menjabat sebagai kepala desa, setiap kali masyarakat menyampaikan aspirasi sudah pasti aspirasi itu akan terlaksana, dan aspirasi yang disampaikan pada reses tahun-tahun sebelumnya sudah 90 persen terlaksana.
“Selama saya menjabat, alhamdulillah aspirasi selalu diterima, dan sekarang sudah 90 persen aspirasi itu terlaksana” jelas Halimin.
Sun Biki menyampaikan rasa syukurnya, bahwa aspirasi yang dia tampung pada tahun sebelumnya, sudah 90 persen telah direalisasikan.
“Alhamdulillah tadi sudah disampaikan bahwa telah 90 persen terlaksana, berarti janji-janji yang saya sampaikan telah ditepati dan tidak menjadi hutang” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti berbagai aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam kegiatan reses. Salah satu isu yang mendapat perhatian adalah perbaikan gorong-gorong yang proposalnya telah diajukan oleh masyarakat.
“Tentu sesuai dengan mekanisme penjaringan aspirasi, apa yang telah kita peroleh dari hasil reses ini akan kami bahas di DPR. Setelah itu, kami akan berkoordinasi dengan Badan Anggaran untuk memastikan alokasi dana yang dibutuhkan,” pungkasnya.
Ia menjelaskan, sebelum penganggaran dilakukan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) akan dilibatkan untuk menghitung kebutuhan anggaran yang tepat.
Selain gorong-gorong, beberapa aspirasi lain yang juga mencuat adalah pembangunan jembatan, masjid, dan fasilitas lain yang penting bagi masyarakat.
“Kalau jalan besar, tentu kami akan perjuangkan ke Jakarta. Namun, untuk kebutuhan seperti masjid, karang taruna, dan bantuan sosial seperti santunan duka, semuanya akan saya akomodasi dari dana pokir (pokok-pokok pikiran) tahun anggaran 2025,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki tekad kuat untuk merealisasikan aspirasi masyarakat agar tidak hanya menjadi janji kosong.
“Saya berharap, mudah-mudahan semua yang diusulkan masyarakat ini bisa kami wujudkan. Sebagai anggota Dewan, kami telah bersumpah untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Jangan sampai apa yang kami janjikan justru menjadi bumerang,” tegasnya.
Kegiatan reses ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara masyarakat dan pemerintah, sehingga kebutuhan yang mendesak dapat segera terpenuhi melalui proses penganggaran yang transparan dan akuntabel.