SUARANET.COM – Dalam sebuah Talk Show yang menarik berjudul “Tuntaskan Amanah di Ikhtiar Akhir” yang diselenggarakan di Balai Kota Bogor pada pagi hari Kamis kemarin, Wali Kota Marten Taha mengucapkan selamat tinggal pada masa jabatannya sebagai Wali Kota Gorontalo. Dilansir dari tribunnews.com.
Dipandu oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, acara tersebut menampilkan tiga pembicara terkemuka yakni Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro, Bupati Tapanuli Barat Nikson Nababan, dan Wali Kota yang akan pensiun, Marten Taha.
Menghadapi tantangan peralihan kepemimpinan, Marten menyoroti berbagai rintangan yang dihadapi di berbagai daerah, dipengaruhi oleh konteks sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang unik.
Ia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pemerintah kota, tantangan keuangan, warisan, reputasi, dan pemeliharaan stabilitas sosial.
Salah satu poin penting yang dibahas oleh Marten adalah penyelesaian dokumen perencanaan, sebuah tanggung jawab wali kota dan bupati yang akan diserahkan kepada penerus mereka.
Ini menekankan pentingnya dokumen-dokumen ini.
Lebihlanjut ia menjelaskan, “RPJMD saya mencakup periode 2019 hingga 2024. Jika saya berhenti pada 31 Desember, maka RPJMD saya akan tetap tidak selesai.”
Marten menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan semua aspek RPJMD Kota Gorontalo sebelum 24 Maret 2024.
Ia menyoroti bidang-bidang kunci seperti infrastruktur, pengelolaan keuangan, pendidikan, kesehatan, dan tiga prioritas nasional yang ditetapkan oleh Presiden yaitu penanggulangan stunting, inflasi, dan kemiskinan ekstrem.
“Saya ingin ini menjadi warisan saya, baik yang terlihat maupun yang kurang terlihat,” tegas Marten.
Hal ini menegaskan dedikasinya untuk meninggalkan dampak yang berkesan pada perkembangan Gorontalo, saat ia meninggalkan jabatannya, tekad Marten Taha untuk menyelesaikan inisiatif-inisiatif ini menunjukkan komitmennya pada pertumbuhan dan kesejahteraan masa depan Kota Gorontalo.
(M03)