SUARANET.COM – PROV. GORONTALO, Dalam langkah luar biasa untuk mengatasi masalah limbah medis berbahaya, Provinsi Gorontalo meresmikan fasilitas pembakaran limbah mutakhir.
Fasilitas canggih ini, dirancang khusus untuk pemusnahan material berbahaya dan beracun (B3) dari fasilitas kesehatan, merupakan hasil kerjasama antara pemerintah daerah dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dilansir dari kominfotik, Upacara peresmian, dilangsungkan pada Selasa (23/1/2024), dengan menyaksikan serah terima secara simbolis antara Faisal Lamakaraka, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi, dan Achmad Gunawan Widjaksono, Direktur Pengelolaan Limbah B3 dan Non-B3 di Kementerian Lingkungan.
Momen ini dihadiri oleh Penjabat Gubernur Ismail Pakaya, yang menyatakan kegembiraannya atas fasilitas yang dinantikan. Ia menekankan pentingnya memiliki solusi lokal untuk pembuangan limbah medis, karena sebelumnya sejumlah besar limbah harus diekspor ke Makassar karena tidak adanya fasilitas serupa di Sulawesi.
“Kami berjuang keras untuk mendapatkan fasilitas ini untuk Gorontalo. Sekarang sudah ada, dan kami berharap unit pengelolaan limbah ini akan dijaga dan dioperasikan dengan baik dalam jangka panjang. Direktur tadi menyebutkan bahwa limbah medis termasuk dalam kategori sangat berbahaya, jadi kita harus menanganinya dengan baik,” kata Ismail Pakaya.
Gorontalo saat ini memiliki 147 fasilitas kesehatan, yang terdiri dari 14 rumah sakit, 96 puskesmas, dan 37 klinik. Produksi limbah B3 harian dari fasilitas ini diperkirakan mencapai sekitar 2.375 kilogram, dengan total mencapai 856.000 kilogram setiap tahunnya. Ironisnya, sekitar 65% limbah berbahaya ini sebelumnya tidak ditangani dengan baik.
Untuk mengatasi kekhawatiran lingkungan ini, incinerator yang terletak di Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Gorontalo, memiliki kapasitas pengolahan 200 kilogram per jam. Fasilitas canggih ini siap membakar lebih dari satu ton limbah medis setiap hari.
Achmad Gunawan Widjaksono, Direktur Pengelolaan Limbah B3 dan Non-B3 di Kementerian Lingkungan, menekankan kemampuan canggih incinerator ini. Ia mengakui tantangan teknis dalam mendapatkan persetujuan untuk fasilitas seperti ini, namun bersyukur karena sekarang sudah menjadi kenyataan di Gorontalo.
Saat provinsi ini merangkul solusi mutakhir ini, harapannya adalah pemerintah tetap berkomitmen untuk pemeliharaan dan operasi yang baik. Incinerator ini tidak hanya menjadi lonjakan besar dalam pengelolaan limbah, tetapi juga bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
(*)
