SUARANET.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara resmi meluncurkan ekspor perdana jagung sebesar 50.000 ton dari Provinsi Gorontalo menuju Filipina. Mentan menegaskan bahwa ekspor ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan volume ekspor dan produktivitas jagung di Gorontalo.
“Ini adalah kebangkitan kita di sektor pangan khususnya jagung dan bahkan mereka telah mengirim ke beberapa daerah sebanyak 264 ribu ton,” ujar Amran Sulaiman.
Amran juga menetapkan target ambisius untuk Provinsi Gorontalo, dengan harapan produksi jagung dapat mencapai lebih dari 2 juta ton tahun depan.
“Oleh karena itu kami beri bantuan benih 100 ribu hektare untuk Provinsi Gorontalo. Insyaallah tahun depan Gorontalo mencapai target di atas 2 juta ton,” tambahnya.
Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, mengungkapkan rasa syukurnya atas peningkatan produksi jagung di wilayahnya, yang kini telah meningkat 52,8 persen.
“Saat ini produksi di Gorontalo meningkat 52,8 persen sehingga siap berkontribusi pada kebutuhan nasional,” katanya.
Target luas tanam jagung di Gorontalo mencapai 356 ribu hektare, dengan produksi meningkat menjadi 1,5 juta ton dari 1 juta ton tahun sebelumnya. Provinsi Gorontalo juga siap berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan nasional dengan mengirim jagung ke berbagai pulau di Indonesia.
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian, khususnya di wilayah Gorontalo.
“Kegiatan ini telah memberi cahaya bagi masyarakat Gorontalo bahwa kebangkitan daerah ini dari yang tadinya merupakan daerah miskin ke 5 menjadi daerah yang makmur,” ujarnya.
Rachmat juga mengapresiasi pembangunan infrastruktur pertanian seperti bendungan bulango ulu yang telah meningkatkan produktivitas pertanian.
“Ini merupakan kerja keras yang sangat positif dan saya sampaikan kepada Bapak Presiden bendungan ini proyek strategis karena terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian termasuk beras, jagung, dan lain sebagainya,” jelasnya.