Suaranet.com, Gorontalo – Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo mengadakan rapat evaluasi bersama Dinas Kesehatan, dalam membahas terkait sejumlah isu, salah satunya termasuk penanganan kasus kesehatan yang terus meningkat seperti HIV/AIDS, stunting, dan jaminan kesehatan.
Rapat ini menyoroti ketidaksesuaian antara peningkatan kasus kesehatan dengan anggaran yang justru menurun, terutama dari 2023 ke 2024.
Wakil Ketua Komisi IV, Hamzah Muslimin menyampaikan, ada beberapa solusi yang dibahas salah satunya terkait jaminan kesehatan. Hal ini, menurutnya, perlu segera ditindaklanjuti untuk memastikan dana kesehatan tepat sasaran.
“Ada beberapa solusi yang kami bahas, terutama terkait jaminan kesehatan. Saat ini masih ada sekitar 9.000 data peserta BPJS Kesehatan yang sudah terbayarkan oleh Dinas Kesehatan dan pemerintah, namun di lapangan belum jelas kemana dana tersebut disalurkan,” ujarnya.
Selain itu, masalah stunting dan HIV/AIDS juga menjadi perhatian utama. Data menunjukkan bahwa kasus-kasus tersebut meningkat setiap tahunnya, sementara anggaran untuk penanganannya justru turun.
“Kami heran, perdanya sudah ada, namun anggarannya malah berkurang. Ini tidak sinkron, padahal kasusnya terus meningkat,” tambah Hamzah.
Penurunan anggaran yang signifikan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi efektivitas program penanganan kesehatan.
Kader partai PDI-P ini menyampaikan pentingnya koordinasi antara pemerintah dan stakeholder terkait untuk mengantisipasi lonjakan kasus.
“Kalau ini tidak diantisipasi dengan baik, dan kerjasama semua pihak tidak terjalin, kasus bisa semakin banyak,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa perlu ada komunikasi yang intens antara pemerintah, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait dalam meningkatkan pemahaman masyarakat.
“Penularannya paling banyak lewat komunitas LGBT, sehingga penting adanya edukasi khusus yang melibatkan dinas terkait, termasuk Dinas Sosial,” katanya.
Harapannya, dengan kerjasama berbagai pihak, kasus HIV/AIDS di Gorontalo bisa berkurang dari tahun ke tahun.
“Intinya bagaimana caranya agar kasus HIV/AIDS di Gorontalo ini tidak meningkat, tetapi justru menurun,” tutupnya.
Rapat ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat koordinasi dan memaksimalkan realisasi program kesehatan di Gorontalo, sehingga anggaran yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan permasalahan kesehatan bisa ditangani secara efektif.