Suaranet.com, Kota Gorontalo – Menindaklanjuti hasil kunjungan lapangan bersama pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo, Komisi III DPRD Kota Gorontalo akan segera menggelar rapat dengar pendapat (RDP) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. RDP ini bertujuan untuk mencari solusi cepat dalam penanganan banjir Sungai Bolango.
Hal ini dibenarkan oleh Anggota Komisi III DPRD Kota Gorontalo, Sherly Djou, pada Jumat (7/2/2025) setelah melakukan peninjauan lapangan.
“Kami berharap melalui RDP yang akan diadakan pada Senin (10/2/2025) nanti, akan ada rekomendasi yang konkret untuk solusi cepat penanganan banjir di bantaran Sungai Bolango,” ujar Sherly, yang merupakan legislator dari Fraksi Nasdem.
Sherly menambahkan bahwa berdasarkan hasil peninjauan lapangan, terdapat tiga titik kritis di bantaran Sungai Bolango yang memerlukan penanganan segera. Titik pertama memiliki panjang area rawan sekitar 100 meter, titik kedua di Desa Tombolobutu sepanjang 150 meter, dan titik ketiga di Bele Olando-Tuladenggi sekitar 150 meter.
“Titik-titik ini harus segera ditangani untuk mengurangi risiko banjir dan longsor yang mengancam warga,” tegas Sherly.
Selain itu, Sherly juga menyarankan agar komitmen dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi II (BWSS II) yang pernah dilaksanakan pada 2013, melalui skema sharing antara BWS dan Pemerintah Kota Gorontalo, kembali diimplementasikan.
“Kami berharap pola kerja sama ini bisa diterapkan kembali, khususnya untuk Sungai Bolango yang membutuhkan perhatian serius,” kata Sherly.
Anggota DPRD yang mewakili Dapil 4 (Kecamatan Kota Timur dan Kecamatan Kota Utara) ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk segera mengatasi masalah ini.
“Jika tidak segera ditangani, kerusakan di bantaran sungai bisa semakin parah,” tutupnya.