Wali Kota Gorontalo Mulai dari Titik Minus, DPRD Soroti Warisan Pemerintahan Sebelumnya

Suaranet.com, Kota Gorontalo – Niat Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, untuk membenahi sistem pemerintahan dari titik minus menuai tanggapan serius dari kalangan legislatif.

Anggota DPRD Kota Gorontalo, Alwi Podungge, menyebut langkah tersebut sebagai konsekuensi dari kegagalan pemerintahan sebelumnya yang dinilainya tidak menghasilkan kemajuan berarti selama satu dekade terakhir.

“Pak Wali Kota Adhan harus memulai dari minus, ini sungguh memprihatinkan,” tegas Alwi, legislator dari Partai Amanat Nasional, Selasa (13/5).

Alwi menilai seharusnya pemerintahan saat ini bisa berjalan dengan sistem berkelanjutan, bukan memulai dari awal. Ia menyoroti pentingnya kesinambungan kebijakan dan pembangunan, bukan justru mewarisi sistem yang dianggap “carut marut”.

“Sistem berkelanjutan itu mestinya melengkapi yang kurang dan menciptakan hal baru. Tapi ini justru seperti membangun dari puing-puing,” ujarnya.

Lebih jauh, Alwi memperkirakan bahwa pekerjaan rumah yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya tidak bisa diselesaikan dalam satu periode kepemimpinan Adhan Dambea.

“Lima tahun tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan yang ditinggalkan. Para ‘Sengkuni’ yang membuat sistem berantakan ini seharusnya bertanggung jawab,” sindir Alwi, merujuk pada tokoh licik dalam epos Mahabharata.

Diketahui Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea menyebut setelah mengikuti Munas APEKSI surabaya, Kota Gorontalo masih tertinggal dari kota-kota lainnya di Indonesia. Kota Gorontalo belum berkembang pesat dikarenakan pemerintahan sebelumnya meninggalkan banyak persoalan, serta berbagai program tidak tuntas dalam 10 tahun terakhir.

“Malah minus, karena banyak yang masuk penjara di masa pemerintahan sebelumnya. Banyak proyek-proyek yang tidak selesai. Jadi kita benahi mulai bukan dari nol, tapi dari minus,” tegasnya.