Suaranet.com, Limboto — Dalam rangka memperkuat program swasembada pangan nasional 2025, pemerintah resmi memulai pembangunan gudang penyimpanan jagung berkapasitas 1.000 ton di Desa Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Pembangunan gudang ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang mencakup 18 lokasi di 12 provinsi.
Secara simbolis, peletakan batu pertama dilakukan serentak pada Kamis, 5 Juni 2025, bersamaan dengan panen raya jagung kuartal II yang dipusatkan secara nasional di Bengkayang, Kalimantan Barat, dan dihadiri langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Di Gorontalo, seremoni peletakan batu pertama dipimpin oleh Gubernur Gusnar Ismail yang diwakili oleh Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Eko Wahyu Prasetyo. Turut hadir Bupati Gorontalo Sofyan Puhi dan Ketua DPRD Provinsi Idrus M. Thomas Mopili.
Kapolda Eko Wahyu Prasetyo menyampaikan bahwa pembangunan gudang akan ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan dengan dukungan dari Mabes Polri. Gudang ini akan berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan strategis untuk menjaga kualitas hasil panen dan stabilitas harga jagung.
“Ini bukan sekadar gudang, tapi langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional. Kami berharap petani Gorontalo bisa merasakan langsung manfaatnya,” ujar Eko Wahyu.
Diberi nama Gudang Ketahanan Pangan Polri Tipe 654, fasilitas ini dilengkapi dengan infrastruktur memadai untuk menampung hasil panen petani secara optimal. Selain menjaga kualitas jagung, gudang ini juga diharapkan mampu meningkatkan nilai jual dan pendapatan petani, sehingga berdampak langsung terhadap perekonomian lokal.
Pembangunan gudang jagung ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat penegak hukum dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia.