Example floating
Example floating
Badan Keuangan
Kota Gorontalo

Trotoar dan Kekuasaan, Rakyat Dikorbankan?

×

Trotoar dan Kekuasaan, Rakyat Dikorbankan?

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua KNPI Kota Gorontalo, Agung Datau. (Foto/Suaranet.com)

Suaranet.com, Kota Gorontalo –    Gemerlap malam di Jl. Nani Wartabone (eks Jl. Panjaitan) dan Jl. eks Andalas kini menjadi wajah baru kehidupan malam Kota Gorontalo. Deretan kedai kopi, musik akustik jalanan, hingga tawa anak muda yang memenuhi trotoar menciptakan suasana hangat dan penuh warna. Dua kawasan ini seolah menjelma menjadi pusat kreativitas dan ekonomi baru bagi warga kota.

Namun di balik semarak itu, tersimpan polemik yang memanas di kalangan pemerintah daerah. Persoalan klasik tentang fungsi trotoar kini kembali menyeruak dan memicu perdebatan.

Padahal, banyak pelaku UMKM yang menggantungkan hidup dari aktivitas malam di kawasan tersebut, yang bahkan setelah berjualan, mereka dengan sadar membersihkan area dagangan agar tetap tertib.

“Memang benar trotoar milik publik dan diatur undang-undang, tapi jangan sampai melukai perasaan masyarakat kecil,” ujar Wakil Ketua KNPI Kota Gorontalo, yang menilai polemik ini harusnya dihadapi dengan solusi.

Dari sisilain, Ia menilai aktivitas ekonomi malam di dua kawasan itu membawa dampak positif: menggairahkan ekonomi lokal, menekan angka kriminalitas, dan menciptakan ruang positif bagi anak muda.

“Selama masih tertib dan tidak mengganggu, biarkan masyarakat berkreasi. Pemerintah hadir bukan untuk mematikan rezeki rakyat,” kata Agung.

Bagi sebagian warga, suasana ramai di malam hari bukan sekadar hiburan, melainkan napas baru bagi roda ekonomi kota. UMKM tumbuh, ide kreatif bermunculan, dan yang terpenting kawasan tersebut menjadi ruang sosial tanpa alkohol, tempat generasi muda menyalurkan energi positif mereka.

Namun demikian, Agung menilai solusi tetap harus ditemukan. Banyak pihak mendorong agar pemerintah provinsi dan kota duduk bersama menyepakati mekanisme penataan yang adil. Nota kesepahaman antar instansi dinilai menjadi jalan tengah agar aktivitas ekonomi berjalan berdampingan dengan ketertiban kota.

Sebab, jika tarik-ulur kepentingan terus berlanjut, yang paling dirugikan bukanlah penguasa melainkan masyarakat kecil yang hanya ingin bertahan hidup.

“Kalau tujuannya untuk Gorontalo yang lebih maju dan sejahtera, maka hentikan saling menyalahkan. Tugas utama Pemerintah adalah mengurus rakyat,” pungkasnya.

Example 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *