SUARANET.COM – PROV. GORONTALO – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Gorontalo menghadirkan solusi terobosan dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan meluncurkan layanan Sahabat Perempuan Anak (SAPA) 129.
Inisiatif revolusioner ini memberikan akses yang mudah bagi masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan dengan aman dan nyaman melalui aplikasi pesan instan WhatsApp.
Menggunakan nomor WhatsApp 08111129129, masyarakat kini dapat dengan cepat menghubungi operator SAPA 129 untuk melaporkan dugaan kekerasan yang mereka alami atau saksikan.
Layanan ini menjadi tonggak penting dalam memberikan perlindungan bagi korban, keluarga korban, bahkan seluruh masyarakat di Provinsi Gorontalo.
Saat menghubungi nomor tersebut, masyarakat akan diperkenalkan dengan nama WhatsApp “Layanan SAPA 129”, yang secara otomatis akan memberikan panduan untuk mengisi formulir pengaduan. Pesan pertama yang diterima oleh pengguna memberikan informasi detail tentang prosedur pengaduan dan menjamin kerahasiaan informasi yang disampaikan.
Kepala Dinas PPA Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman, menjelaskan bahwa layanan SAPA 129 disediakan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat dalam melaporkan kasus kekerasan.
“Kami membuka akses ini agar masyarakat tidak ragu atau malu untuk melaporkan kasus kekerasan yang mereka alami. Setiap laporan akan ditindaklanjuti secara serius,” ujarnya.
Menariknya, layanan ini tidak hanya memberikan bantuan dalam melaporkan kasus kekerasan, tetapi juga siap mendampingi korban sampai selesai. Dinas PPA Provinsi Gorontalo siap memfasilitasi kebutuhan korban seperti pemeriksaan psikologis, kesehatan, tempat perlindungan, dan makanan, tanpa dipungut biaya apapun.
“Ini semua kami sediakan gratis, tidak ada biaya satu sen pun,” tegas Yana, menegaskan komitmen pihaknya untuk memberikan perlindungan yang komprehensif bagi korban kekerasan.
Dengan adanya layanan SAPA 129, diharapkan masyarakat Provinsi Gorontalo semakin berani dan percaya diri untuk melaporkan kasus kekerasan yang mereka alami atau saksikan.
Ini adalah langkah konkret dalam membangun masyarakat yang peduli dan responsif terhadap perlindungan perempuan dan anak.
