Gorontalo, SUARANET.COM – Ribuan warga membanjiri tempat pasar murah yang diadakan oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo, menjadi sorotan publik. 1500 paket komoditas habis terjual seketika, menunjukkan kebutuhan mendesak masyarakat akan bantuan menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok.
Ribuan warga berdesakan untuk masuk ke halaman kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo guna mendapatkan kupon pasar murah. Situasi sempat memanas ketika seorang ibu hampir terinjak saat mengantri, namun petugas keamanan dari kejaksaan sigap mengendalikan situasi, mencegah kejadian yang lebih buruk.
Dalam pasar murah ini, mereka menyediakan komoditas seperti beras, minyak goreng, telur, gula pasir, bawang merah, dan cabe rawit, dengan total senilai 75 ribu rupiah per paket. Hal ini memberikan bantuan yang signifikan bagi masyarakat yang merasa tertekan oleh kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadan.
Dalam wawancara eksklusif dengan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo, Muhammad Iqbal, ia menjelaskan tujuan dari penyelenggaraan pasar murah ini.
“Pasar murah ini merupakan kerjasama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten Gorontalo, bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terutama di bulan Ramadan, mengingat harga kebutuhan pokok saat ini mengalami kenaikan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa antusiasme masyarakat begitu tinggi sehingga sebanyak seribu paket komoditas yang awalnya disediakan tidak cukup.
“Kami awalnya menyediakan seribu paket komoditas, namun karena antusiasme yang tinggi dari masyarakat, 500 paket tambahan pun harus disiapkan,” ungkap Muhammad Iqbal, menyoroti betapa besarnya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Pasar murah tidak hanya menyediakan komoditas yang disubsidi, tetapi juga menjual berbagai kebutuhan pokok lainnya dengan harga yang cukup terjangkau. Hal ini memberikan pilihan lebih bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa harus terlalu membebani anggaran keluarga.
Harapannya, pasar murah ini dapat sedikit meringankan beban masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih belum pulih sepenuhnya akibat pandemi COVID-19. Keberhasilan acara ini juga menggambarkan pentingnya kerjasama antara lembaga pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi bersama-sama.
