Example floating
Example floating
Example 728x250
Kota Gorontalo

Polemik BSG, “Gorontalo Bukan Daerah yang Bisa Diabaikan”

×

Polemik BSG, “Gorontalo Bukan Daerah yang Bisa Diabaikan”

Sebarkan artikel ini
Agung R Datau, Aktifis dan Ketua Pemuda dan Pelajar Kota Gorontalo. (Foto/Suaranet.com)

Suaranet.com, Gorontalo – Kisruh terkait Bank SulutGo (BSG) kian panjang. Persoalan yang awalnya hanya tampak sebagai urusan manajemen internal, kini berkembang menjadi polemik serius yang menyentuh harga diri dan kepentingan daerah.

Pemicunya jelas, Gorontalo tidak lagi memiliki perwakilan di jajaran direksi BSG, padahal secara kepemilikan saham, Gorontalo baik melalui Pemerintah Provinsi maupun enam kabupaten/kota merupakan bagian integral dari bank tersebut.

Agung R. Datau, Ketua Pemuda dan Pelajar Kota Gorontalo sekaligus mantan Presiden Mahasiswa IAIN Gorontalo, dan Aktifis ini menyebut langkah BSG sebagai bentuk penghinaan terang-terangan terhadap Gorontalo.

“Ini bukan sekadar masalah jabatan, tapi soal prinsip dan harga diri daerah. Menghapus perwakilan Gorontalo dari jajaran direksi BSG adalah pukulan telak, bahkan bisa disebut penghinaan,” tegas Agung dalam pernyataannya, Minggu (13/4/2025).

Agung menilai, dalam situasi seperti ini, kejelasan sikap dari para kepala daerah sangat dibutuhkan. Ia menyayangkan jika ada pemimpin yang bersikap plin-plan dan tidak menunjukkan komitmen tegas dalam memperjuangkan posisi Gorontalo di tubuh BSG.

Langkah-langkah sejumlah pihak memang sudah mulai terlihat. Pemprov Gorontalo dikabarkan menangguhkan suntikan dana senilai Rp5 miliar ke BSG. Wali Kota Gorontalo pun telah menyuarakan menarik diri sepenuhnya dari BSG. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Boalemo telah bergerak cepat dengan menjalin kerja sama baru dengan Bank BRI dan Kabupaten Gorontalo bersama Bank Mandiri.

Namun bagi Agung, semua itu akan sia-sia jika tidak diikuti dengan sikap konsisten dan tegas dari seluruh kepala daerah.

“Sebagai pemimpin, ketika sudah bersikap, maka harus komitmen. Jangan dua hati. Jangan kompromi ketika yang dipertaruhkan adalah marwah dan kepentingan daerah,” tegasnya.

Agung juga mengingatkan, BSG sebagai korporasi besar tentu tidak akan tinggal diam. Lobi-lobi akan terjadi. Tapi justru di situlah ujian sebenarnya bagi para kepala daerah apakah tetap berpihak pada kepentingan daerah atau tergoda dengan narasi diplomatis tanpa substansi.

“BSG hanya satu dari sekian banyak roda ekonomi. Tapi Gorontalo adalah amanah. Bukan hanya untuk dipertanggungjawabkan, tapi untuk diperjuangkan.” Tegas Agung.

Example 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *