Atasi Genangan dan Banjir, Pemkot Gorontalo Siapkan Infrastruktur

Suaranet.com, Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo terus menggenjot pembangunan infrastruktur untuk menanggulangi genangan air dan banjir yang kerap terjadi di sejumlah wilayah. Salah satu langkah konkret yang kini dilakukan adalah pembangunan kolam retensi dan sistem saluran pembuangan yang lebih efektif.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Gorontalo Multazam, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat tiga titik penampungan air utama yang tengah difungsikan, yakni kolam retensi di belakang SMA Negeri 3 Gorontalo, serta embung di Kelurahan Libuo dan Moodu. Ketiganya dirancang sebagai lokasi penampungan air saat curah hujan tinggi.

Namun, Multazam menjelaskan, sistem saluran pembuangan dari kolam retensi tersebut belum bekerja maksimal. Kapasitas penampang saluran yang ada saat ini hanya sekitar 80 cm, dan direncanakan akan diperlebar hingga 1–1,5meter agar mampu menampung dan mengalirkan air dengan lebih cepat.

“Dengan peningkatan kapasitas saluran ini, kita targetkan genangan yang sering terjadi di kawasan SMP Negeri 7 dan SMA Negeri 3 Gorontalo bisa berkurang secara signifikan,” ujar Multazam.

Alur pembuangan air dari kolam retensi akan melintasi Jalan Sarini Abdullah, menembus gorong-gorong menuju Jalan HB Jasin dan Jalan Manggis, hingga bermuara di saluran Tanggi Lo Lipu. Di titik akhir ini, akan dibangun rumah pompa untuk mendorong air ke Sungai Bulango, sehingga sistem drainase bisa bekerja lebih optimal.

Untuk merealisasikan proyek ini, Pemerintah Kota Gorontalo menyiapkan anggaran sekitar Rp15 miliar, yang terdiri dari Rp4 miliar untuk pembangunan drainase dan Rp5 hingga 10 miliar untuk pembebasan lahan serta pembangunan rumah pompa.

“Pekerjaan ini akan dilaksanakan secara bertahap. Yang terpenting sekarang adalah memastikan semua tahapan berjalan lancar dan tepat sasaran, karena ini menyangkut kenyamanan serta keselamatan masyarakat,” tambahnya.

Dengan langkah ini, Pemkot Gorontalo berharap persoalan banjir yang selama ini menghantui kawasan pemukiman padat dapat segera diatasi, sekaligus menjadi model penanganan terpadu bagi wilayah lainnya di Kota Gorontalo.