Suaranet.com, Kota Gorontalo – Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dungingi yang sempat mangkrak sejak 2021, kini kembali menunjukkan titik terang. Proyek yang dibiayai melalui skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini ditargetkan akan meningkatkan pasokan air bersih untuk masyarakat di Kecamatan Dungingi dan Kota Barat.
Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) Muara Tirta Kota Gorontalo, Ir. Lucky Paudi, menjelaskan bahwa SPAM Dungingi dirancang sebagai tambahan kapasitas bagi dua Instalasi Pengolahan Air (IPA). IPA Dungingi memiliki kapasitas 20 liter/detik, sementara IPA Kota Barat hanya 10 liter/detik.
“Jika proyek SPAM ini rampung, maka kapasitas pelayanan akan meningkat signifikan dan berdampak pada pertumbuhan jumlah pelanggan,” jelas Lucky.
Saat ini, pasokan air di Kecamatan Dungingi masih berjalan normal 24 jam. Namun, kondisi berbeda dialami oleh warga di Kecamatan Kota Barat, khususnya di Kelurahan Pilolodaa, Lekobalo, dan Dembe, yang belum bisa menikmati layanan air bersih secara maksimal.
Total pelanggan yang dilayani PERUMDAM Muara Tirta di luar wilayah Dungingi dan Kota Barat saat ini mencapai sekitar 5.000 pelanggan. Dengan rampungnya proyek SPAM Dungingi, jumlah pelanggan diproyeksikan akan terus bertambah seiring meningkatnya jangkauan distribusi air bersih.
Skema Hibah atau Penyertaan Modal
Terkait kelanjutan pembangunan, Lucky juga menyebutkan bahwa proses penyerahan aset SPAM Dungingi ke Perumdam masih menunggu hasil penilaian dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Gorontalo, terkait aset SPAM Dungingi dan kepastian dari Pemerintah Kota Gorontalo.
Mengingat kondisi keuangan daerah belum stabil, opsi yang memungkinkan adalah melalui skema hibah atau penyertaan modal.
Namun, hal tersebut masih menunggu persetujuan dari Kuasa Pemilik Modal, yakni Wali Kota Gorontalo.
“Jika sudah disetujui, maka kami akan segera melakukan penyesuaian anggaran, kemungkinan besar pada bulan Mei atau Juni tahun ini,” kata Lucky.
Sebelumnya, proyek ini mengalami kendala hokum sehingga menghentikan pelaksanaan. Namun kini, setelah adanya sinyal positif dari Aparat Penegak Hukum (APH), kelanjutannya bisa diteruskan. Maka perlu tambahan anggaran kurang lebih Rp3 miliar agar proyek ini bisa tuntas dan mulai beroperasi.
Dengan terealisasinya SPAM Dungingi, diharapkan distribusi air bersih di wilayah Kota Gorontalo bisa teratasi, dan pelayanan publik semakin optimal.