Suaranet.com, Kota Gorontalo – Polemik pembayaran upah buruh dan material bangunan proyek Mie Gacoan di Kota Gorontalo terus berlanjut. Anggota DPRD Kota Gorontalo, Yolan Polontalo, menyoroti rencana mediasi ketiga yang akan digelar Komisi II DPRD, menyusul kesanggupan pihak Mie Gacoan untuk melunasi sisa pembayaran kepada kontraktor PT Berlian Jaya.
Namun Yolan menegaskan, rencana saja tidak cukup. Ia meminta agar semua pihak, PT Berlian Jaya, subkontraktor, dan manajemen Mie Gacoan, datang dengan niat menyelesaikan, bukan sekadar hadir tanpa hasil.
“Ini bukan lagi soal teknis proyek, tapi soal kemanusiaan. Pekerja sudah terlalu lama menunggu. Mereka punya keluarga, punya kebutuhan. Jangan jadikan hak buruh sebagai beban yang terus ditunda,” ujar Yolan tegas.
Sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD, Yolan menyebut mediasi ketiga nanti harus jadi titik akhir. Ia menekankan bahwa DPRD Kota Gorontalo tidak akan tinggal diam jika persoalan ini terus berlarut tanpa kepastian.
“Kami, sebagai perwakilan rakyat, akan mengawal persoalan ini sampai benar-benar tuntas. Ini soal keadilan,” tambahnya.
Di sisi lain, Yolan juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, yang menunjukkan kepedulian tinggi dengan menalangi sebagian upah pekerja menggunakan dana pribadi.
“Seharusnya para pihak yang bertanggung jawab malu. Justru wali kota yang bukan bagian dari proyek, yang mengambil tindakan nyata demi kemanusiaan,” kritik Yolan.
Diketahui, hingga saat ini total upah pekerja yang belum dibayarkan mencapai Rp122.500.000, sementara nilai material bangunan yang belum dilunasi mencapai Rp700 juta.
Mediasi ketiga direncanakan digelar senin pekan depan. Harapan besar masyarakat Kota Gorontalo kini bertumpu pada forum tersebut agar konflik berkepanjangan ini dapat segera diselesaikan dengan adil.