Suaranet.com – Organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah tempat atau wadah bagi mahasiswa baik itu laki-laki maupun perempuan untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas diri dalam bentuk aspirasi, inisiasi, maupun gagasan yang bersifat positif dan kreatif melalui berbagai kegiatan yang berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional dan visi-misi universitas itu sendiri.
Organisasi merupakan suatu wadah yang amat diperlukan oleh setiap manusia karena Menjadi tempat untuk melakukan apa saja. Di smping itu, dapat dikatakan membantu kelangsungan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Ia pun merupaka Sumber penting aneka macam karier di dalam masyarakat. Bahkan Organisasi mampu Mempengaruhi kehidupan begitupun sebaliknya kita dapat pulah mempengaruhi organisasi.
Dalam organisasi peran perempuan menjadi sesuatu hal yang sering di pertanyakan terutama dalam organisasi kemahasiwaan. Dalam organisasi kampus perempuan memang sudah mendapatkan tempat untuk ikut serta. Bahkan perempuan sudah diperbolehkan untuk menjadi ketua dalam suatu organisasi. Namun yang menjadi persoalan yaitu sedikit oranganisasi yang mau di pimpin oleh perempuan. Karena Laki-laki dianggap lebih kuat dan bisa diandalkan sedangkan perempuan dianggap lemah dan tidak berdaya. Lagi lagi perempuan pasti hanya di jadikan sekretaris atau bendahara. Sehingga otomatis kemapuan mereka menjadi pemimpin belum benar benar terasah.
bahkan Bukan hanya dalam penempatan jabatan. Dalam hal pengambilan keputusan saat rapat belum sepenuhnya terlihat suara perempuan dilibatkan dan dijadikan bahan pertimbangan ketika keputusan disepakati. Selain itu, peran yang dijalankan dalam melakukan berbagai kegiatan organisasi seperti program kerja ditempatkan dengan memandang jenis kelamin untuk memegang pekerjaan tertentu. Hal ini memperjelas bahwa selama ini posisi perempuan yang lemah dan inferior masih tergambar jelas.
Posisi perempuan semakin di rendahkan karena diri perempuan pun tidak menyadari bahwa sedang di marjinalkan atau dikucilkan. Memang pada era sekarang ini, peran perempuan dalam organisasi sudah memiliki tempat bahkan Perempuan banyak dilibatkan dalam hampir seluruh aspek kehidupan. Perempuan juga menjadi lebih bebas dalam mengekspresikan dirinya. Akan tetapi, hal ini kebanyakan hanya dimengerti oleh sebagian perempuan yang mayoritas pikirannya telah terbuka. Hal ini sulit di perbaiki karena sebab kontruksi budaya terlanjut membuat hal sedemikian rupa. Padahal sekarang kita ini berada di era emansipasi perempuan sudah banyak disuarakan oleh kaum laki laki sekalipun. Dalah hal ini mungkin lebih kerana pembuktian. Kita sebagai perempuan harus bisa membuktikan kalau kita bisa melakukan hal yang sama dengan laki laki.
Sehingga dalam organisasi perempuan juga mendapatkan hal yang sama yang diperoleh oleh laki -laki. Dalam organisasi sejatinya laki laki dan perempuan haruslah memiliki hubungan kerja sama yang baik, dan keduanya diberikan peran dan hak yang setara agar terjadi keselarasan untuk mencapai kesuksesan sebuah organisasi. Karena baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki kekuatan dan kelebihan untuk bisa diandalkan.
Sehingga dapat disimpulkan sebenarnya bahwa perempuan memiliki kelebihan dan kekuatan yang sama dengan laki-laki untuk menjadi pemimpin yang memiliki ketegasan, kecakapan, dan keberanian dalam menentukan sebuah keputusan dan menjalankan roda kepemimpinan organisasi. perempuan sebenarnya hanya perlu lingkungan organisasi yang mendukung dan mendorong keberanian perempuan untuk dapat maju menjadi pemimpin. Karena Kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang di lingkungan sekitar kepada perempuan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan rasa percaya diri . Kepercayaan menjadikan perempuan yang awalnya ragu untuk maju, pada akhirnya berani dan menunjukkan jati diri. (Astuti Ambo)
