Suaranet.com, Kota Gorontalo – Dugaan adanya tekanan dari sejumlah pejabat dan ormas terhadap kebijakan Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, agar membuka kembali operasional Me Gacoan, memantik reaksi keras dari anggota DPRD Kota Gorontalo, Alwi Podungge.
Legislator dari Fraksi PAN yang duduk di Komisi II itu menegaskan bahwa Wali Kota adalah pemegang otoritas tertinggi dalam kebijakan daerah. Karena itu, menurutnya, upaya pembukaan kembali Me Gacoan seharusnya dibahas secara terbuka dan rasional, bukan melalui tekanan politik ataupun ormas.
“Kalau memang harus dibuka, duduk bersama dan urai persoalannya. Bukan dengan menekan wali kota. Karena saya yakin, beliau memahami ada kanal yang tersumbat dalam kasus ini,” ujarnya.
Alwi menegaskan bahwa Wali Kota Adhan Dambea bukan anti-investasi. Justru, ia menyadari pentingnya keberadaan investor dalam menggerakkan roda ekonomi Kota Gorontalo, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran.
Namun, menurutnya, ketegasan wali kota dalam kasus Me Gacoan memiliki dasar yang kuat.
“Jika memang ada wanprestasi atau pelanggaran, ya wajar kalau beliau tegas. Itu karakter Adhan Dambea, dan saya dukung itu,” lanjut Alwi.
Ia juga mengingatkan manajemen Me Gacoan untuk segera menyelesaikan permasalahan yang ada, agar investasi yang telah ditanamkan tidak berakhir sia-sia.
“Jangan sampai sudah keluar miliaran, tapi usahanya tidak bisa jalan. Maka dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, pihak Me Gacoan harus tuntaskan semua ini,” tegasnya.
Alwi pun menutup pernyataannya dengan dukungan penuh terhadap sikap wali kota.
“Saya tetap mendukung ketegasan Pak Wali Kota Adhan Dambea, tidak ada “cirita”,” pungkasnya.