Example floating
Example floating
Badan Keuangan
DPRD Kota Gorontalo

Dekot Sidak RS Aloei Saboe, Warga Keluhkan Bau Limbah hingga Sumur Tercemar

×

Dekot Sidak RS Aloei Saboe, Warga Keluhkan Bau Limbah hingga Sumur Tercemar

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kota Gorontalo, Syafrudin Junaidi. (Foto/Suaranet.com)

Suaranet.com, Kota Gorontalo – Keluhan warga Kelurahan Wangkaditi Timur, Kecamatan Kota Utara, terkait bau menyengat dari limbah medis RSUD Aloei Saboe, akhirnya mendapat respons cepat dari DPRD Kota Gorontalo.

Sejumlah anggota dewan turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit tersebut, Minggu (29/6/2025), bertepatan dengan agenda reses masa sidang ketiga tahun ini.

Inspeksi dilakukan oleh para legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Kota Utara dan Kota Timur.

Salah satu anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat, Syafrudin Junaidi, menyampaikan bahwa persoalan limbah rumah sakit bukanlah isu baru.

“Sejak lama masyarakat di sekitar RS Aloei Saboe menggunakan sumur sebagai sumber air bersih. Namun sejak pembangunan instalasi pengolahan limbah, air sumur sudah tidak layak konsumsi karena tercemar. Sebagai kompensasi, rumah sakit sebelumnya menyuplai air bersih ke warga,” ungkap Aleg tiga periode ini.

Namun belakangan, suplai air bersih dari rumah sakit tersebut dihentikan. Hal ini disebut-sebut akibat aturan dari PDAM yang melarang adanya sambungan air di atas sambungan, sehingga pasokan air bersih ke warga terputus. Kondisi ini pun memicu keresahan di tengah masyarakat.

Melalui dialog bersama pihak rumah sakit, DPRD menerima tawaran dua solusi alternatif: pembangunan sumur bor atau pemasangan sambungan air bersih dari PDAM secara gratis.

Namun, opsi kedua masih menimbulkan persoalan karena adanya kewajiban membayar iuran bulanan dari pelanggan.

“Menyikapi dinamika ini, kami para anggota DPRD dari Dapil 4 akan menginisiasi rapat dengar pendapat. Kami akan mengundang seluruh pihak terkait untuk mencari solusi terbaik yang tidak memberatkan warga dan rumah sakit,” terang Syafrudin.

Ia berharap, hasil pertemuan tersebut akan melahirkan solusi konkret yang berpihak pada kepentingan masyarakat tanpa mengabaikan tanggung jawab RSUD Aloei Saboe sebagai institusi pelayanan publik.

“Harapan kami, persoalan ini segera menemukan titik terang, dan masyarakat kembali bisa menikmati air bersih tanpa dihantui dampak pencemaran limbah,” tutupnya.

Example 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *