Suaranet.com, Boalemo, Gorontalo – Miris, sejumlah siswa di SDN 10 Tilamuta, Kabupaten Boalemo, terpaksa menjalani proses belajar mengajar di ruang perpustakaan dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Hal ini disebabkan oleh keterbatasan ruang kelas yang telah berlangsung cukup lama.
Minimnya fasilitas ruang belajar membuat pihak sekolah harus mengubah fungsi ruang-ruang lain menjadi ruang kelas darurat. Namun, kondisi ini jauh dari ideal. Para siswa kerap mengeluh merasa terganggu dan tidak nyaman karena harus berbagi ruang yang seharusnya memiliki fungsi berbeda.
“Kondisi ini sudah lama kami alami. Jumlah ruang kelas yang tersedia tidak lagi mencukupi karena jumlah siswa terus bertambah tiap tahun,” ungkap Kepala SDN 10 Tilamuta, Aman Alamrah Dako.
Ia menambahkan, proses belajar menjadi tidak optimal akibat keterbatasan ini. Untuk itu, pihak sekolah sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah agar segera mencarikan solusi atas persoalan mendesak ini.
“Kami berharap pemerintah bisa memberikan bantuan pembangunan ruang kelas tambahan, agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman dan layak,” pungkas Aman.
Kondisi seperti ini tidak hanya mengganggu proses pendidikan, tetapi juga menjadi potret nyata persoalan infrastruktur pendidikan di daerah. Harapan besar disematkan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk segera turun tangan menangani krisis ruang kelas ini.
![Example 728x250](https://suaranet.com/wp-content/uploads/2025/01/PAJAK-HOTEL-SUARANET.png" "Example 970x250")
